Minggu, 28 April 2024
Follow:
Home
Bolu Berendam, Kue Kudapan Raja-Raja Indragiri Hulu
Jumat, 24/November/2017 - 15:21:13 WIB
  Bolu Berendam
 
TERKAIT:
   
 
RENGAT - Berkunjung ke Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, terutama saat Hari Idul Fitri, jangan lupa untuk mencicipi kudapan khas daerah itu yakni bolu berendam atau bolu baghondam.

Penganan khas masyarakat Melayu Rengat tersebut hanya bisa dijumpai ketika hari-hari besar seperti Idul Fitri, Idul Adha dan pesta pernikahan. Berbeda dengan bolu-bolu lainnya di Indonesia, bolu berendam disajikan dalam keadaan basah atau berkuah.

Kuahnya bukan sembarang kuah, melainkan larutan gula yang diberi cengkeh, kayu manis dan adas. Maka tak heran, jika bolu berendam tersebut rasanya manis yang disukai tua dan muda.

Uniknya meski disajikan berkuah, bolu tersebut tidak hancur berderai. Teksturnya tetap padat. Hal itu yang membedakannya dengan bolu-bolu lainnya di Tanah Air.

Selain itu, bahan baku untuk membuat bolu itu pun berbeda dengan bolu pada umumnya, yang mana komposisi gula, telur dan tepung seimbang. Bolu Berendam hanya memerlukan sedikit tepung dan selebihnya gula dan telur. Perbandingannya, untuk sepuluh butir telur dan dua kilogram gula hanya memerlukan segenggam tepung terigu.

Jika bolu-bolu lainnya dicetak di loyang besar, maka bolu berendam dicetak pada loyang kecil berbentuk bunga dan manggis. Loyangnya pun harus dari kuningan. Jika sudah matang, kue tersebut berwarna kuning telur. Penyajiannya pun diletakkan pada piring-piring kecil.

Bolu berendam pada mulanya adalah kue khas yang berasal dari Rengat, Ibu Kota Indragiri Hulu. Namun kini sudah menyebar ke seluruh wilayah itu.

Menurut cerita, kue tersebut merupakan kudapan kesukaan raja-raja Kerajaan Indragiri pada zaman dahulu. Untuk membuat bolu tersebut, dibutuhkan kesabaran yang cukup tinggi dan banyak aturan yang harus diikuti.

Bolu itu juga dikenal kuat dengan nuansa mistisnya karena banyak pantangan yang harus diikuti, contohnya tidak boleh menggunakan tenaga listrik.

Ada teknik khusus ketika mengocok telur hingga mengembang. Jika terlalu cepat, rasa bolu tak sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu, pantangan yang harus diikuti adalah sang pembuat kue tidak sedang dalam keadaan datang bulan dan tidak boleh berkata-kata kasar.

Untuk membuat bolu berendam tersebut, setidaknya membutuhkan waktu dua jam. Hal itu yang membuat generasi muda enggan membuat kue tersebut karena membutuhkan kesabaran yang tinggi dan banyak pantangan yang harus diikuti.***

 
Berita Terbaru >>
Produser Program "Pick Me Trip in Bali" Dideportasi Imigrasi Ngurah Rai
Tak Turun ke Jalan pada May Day 2024, Buruh Riau Gelar Aksi di GOR Pekanbaru
3 Menteri Kabinet Siap Ramaikan Gebyar BBI/BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau
Rapat Kerja APTISI Riau Dorong Peningkatan Kualitas PTS di Riau
Program P2MW Kemendikbudristek Tahun 2024, UMRI Puncaki Proposal Lolos Terbanyak
Jokowi Tegaskan tak ada Tim Transisi untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran
Komisi II DPR: Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol Pekanbaru-Padang
Alek Kurniawan Resmi Sandang Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN
Pemerintah Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online
Bandara SSK II Pekanbaru Catat Kenaikan Penumpang Signifikan Musim Lebaran 2024
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2022 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : redaksi.klikriau@gmail.com