PEKANBARU - Terkait banyaknya beredar video pasangan nomor urut 1, Syamsuar-Edy Natar saat debat publik calon gubernur dan wakil gubernur Riau pada Jumat (27/4) malam, pengamat politik dari Universitas Riau, Saiman Pakpahan menilai, secara politik pasangan nomor urut 1 tersebut banyak diuntungkan.

Saiman menilai, keputusan Syamsuar untuk menggunakan bahasa melayu melalui pasangannya Edy Natar saat ending acara sangatlah bijak dan tepat. Karena menurutnya Syamsuar memahami situasi dalam debat tersebut, bahwa unsur melayu harus ada dalam debat tersebut.

Dari tema yang diangkat saja, yakni Makmur di Negeri Melayu, itu menurut Saiman sudah menunjukkan tempat, posisi dan keberadaan para calon yang akan memimpin, yakin di daerah melayu, Riau.

"Di sesi terakhir itu kita lihat bagaimana paslon nomor urut 1 menjawab pertanyaan yang disiapkan oleh penyelenggara. Saya melihat, tema yang diangkat TV One adalah Makmur di Negeri Melayu, saya melihat itu sangat disadari oleh Syamsuar," kata Saiman, Sabtu (28/4).

Saiman juga menambahkan, seharusnya keempat paslon mencirikan bahwa mereka berdebat di daerah melayu, sehingga dalam penampilan tersebut setidaknya ada identitas melayu tersebut masuk.

"Selain Syamsuar, saya juga melihat paslon nomor urut tiga berupaya menunjukkan identitas tersebut dengan memakai tanjak," ulasnya.

Menurut Syamsuar, paslon nomor urut 1 tersebut juga berupaya untuk mempresentasikan diri sebagai masyarakat Riau, dengan menggunakan bahasa melayu tersebut.

"Pesannya adalah, paslon nomor 1 murni mempresentasikan masyarakat Riau melayu. Kita sebagai warga Riau patut apresiasi apa yang dilakukan paslon nomor urut 1 tersebut. Walau tak seluruhnya Pak Syamsuar menggunakan bahasa melayu, tapi hanya di ending, itu sudah cukup menguatkan. Beliau ingin membuat identitas di akhir acara tersebut," ulasnya. (*)