Pulau Terluar Sudah Direncanakan Sebagai Lokasi Lapas Koruptor
Senin, 23/Juli/2018 - 13:13:27 WIB
|
|
Wiranto
|
|
JAKARTA - Pemerintah ternyata sudah memilih beberapa pulau terluar di Indonesia untuk menjadi lokasi lapas khusus bagi narapidana narkoba, terorisme, hingga korupsi. Hal ini dikatakan Menko Polhukam Wiranto di Jakarta Pusat, Senin (23/7/2018).
"Kita sudah memilih beberapa pulau terluar untuk memindahkan para penindak kriminal. Orang-orang yang terlibat narkoba, koruptor, terorisme, itu untuk masuk ke lapas khusus seperti itu," kata Wiranto.
Tetapi pembangunan lapas di pulau terluar tersebut tentui membutuhkan waktu. Untuk sementara, pemerintah melakukan pembenahan di lapas yang sudah melebihi kapasitas.
"Tidak sesaat kita membangun itu. Sambil kita melakukan rencana itu, tentu perlu pembenahan-pembenahan yang sudah ada," ujar Wiranto.
Wiranto sebelumnya menghadiri rapat sertifikasi soal pulau-pulau terluar. Dia meyakini dari 6.000 pulau yang belum dihuni, ada yang bisa untuk pembangunan lapas.
"Dari 6.000 pulau masa nggak ada sih untuk bisa kita bangun satu lapas, sedang Nusakambangan sendiri masih longgar sebenarnya andai kita bangun di sana. Dan pemerintah sudah memutuskan untuk paling tidak bangun tiga lapas lagi di lokasi Nusamkambangan untuk menampung lapas yang sekarang overkapasitas terutama para terpidana yang berhubungan dengan masalah terorisme, narkoba juga korupsi," papar Wiranto.
Lapas untuk narapidana korupsi menjadi sorotan setelah KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Lapas Sukamiskin, terhadap Kalapas yang diduga menerima suap dari suami artis Inneke Koesherawati. KPK membongkar suap dan jual beli fasilitas sert mewahnya sel narapidana korupsi.***/berbagai sumber