Minggu, 28 April 2024
Follow:
Home
Megawati Penghalang SBY Dukung Jokowi
Kamis, 26/Juli/2018 - 15:22:19 WIB
 
 
TERKAIT:
   
 
JAKARTA- Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto membeberkan isi pertemuan antara ketua umum mereka, Zulkifli Hasan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Yandri menuturkan faktor utama SBY ingin berkoalisi dengan oposisi di Pilpres 2019 karena memiliki masalah hubungan dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Kata dia, SBY mengatakan Megawati tidak setuju Jokowi berkoalisi dengan Demokrat.

Mengutip pernyataan SBY, Yandri menyebut Megawati sebagai rintangan utama Demokrat mendukung Joko Widodo di Pilpres 2019.

"Pak SBY sampaikan ada usaha membangun kerja sama yang baik dengan Pak Jokowi. Tetapi sampai sekarang Ibu Mega lah yang menjadi penghalang utama. Istilah Pak SBY itu handycap satu lah," ujar Yandri di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (26/7).

Ia mengatakan, pada intinya SBY ingin berkoalisi dengan Gerindra, PKS, dan PAN di Pilpres 2019 karena Demokrat tidak diterima oleh koalisi pemerintah.

"Intinya kira-kira Demokrat sudah ditutup pintunya oleh pihak Istana," ujar Yandri.

Atas penolakan itu, Yandri membeberkan SBY tetap ingin Demokrat turut berkontestasi di Pilpres 2019. Salah satu hal yang dilakukan SBY dengan berkoalisi dengan Gerindra, PKS, dan PAN.

"Pak SBY coba untuk merangkai ramuan di luar istana. Di situ jelas ada Gerindra, PKS, PAN, dan Demokrat," ujar Yandri.

Meski berencana berkoalisi, Yandri mengaku SBY belum menyebut siapa capres dan cawapres yang bakal didukung oleh Demokrat. Bahkan, ia mengaku SBY tidak menawarkan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai cawapres jika jadi berkoalisi dengan PAN.

SBY, kata dia, hanya fokus membahas persoalan bangsa dan masalah hubungan dengan Megawati dalam pertemuan bersama Zulhas.

"Tadi malam satu kata pun yang saya dengar langsung tidak pernah Pak SBY menyebut AHY. Atau langsung menawarkan kepada PAN bagaimana kalau AHY," ujarnya.

Lebih dari itu, Yandri mengatakan pembahasan soal capres dan cawapres sedianya akan dibahas bersama pada awal Agustus 2018. PAN, kata dia, juga belum memastikan bakal mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

CNN Indonesia

 
Berita Terbaru >>
Produser Program "Pick Me Trip in Bali" Dideportasi Imigrasi Ngurah Rai
Tak Turun ke Jalan pada May Day 2024, Buruh Riau Gelar Aksi di GOR Pekanbaru
3 Menteri Kabinet Siap Ramaikan Gebyar BBI/BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau
Rapat Kerja APTISI Riau Dorong Peningkatan Kualitas PTS di Riau
Program P2MW Kemendikbudristek Tahun 2024, UMRI Puncaki Proposal Lolos Terbanyak
Jokowi Tegaskan tak ada Tim Transisi untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran
Komisi II DPR: Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol Pekanbaru-Padang
Alek Kurniawan Resmi Sandang Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN
Pemerintah Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online
Bandara SSK II Pekanbaru Catat Kenaikan Penumpang Signifikan Musim Lebaran 2024
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2022 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : redaksi.klikriau@gmail.com