Palu Grand Mall, Saksi Bisu Tsunami dan Penjarahan Usai Bencana
Rabu, 03/Oktober/2018 - 12:11:38 WIB
PALU - Sebelum terjadi bencana gempa dan tsunami, Palu Grand Mall merupakan salah satu kebanggaan warga Kota. Tetapi begitu gempa dan tsunami menerjang pada 28 September lalu, bangunan gagah tersebut porak poranda. Lokasi mall ini memang tidak jauh dari bibir pantai.
Memasuki Palu Grand Mall usai bencana, yang terlihat hanya gelap dimana-mana dan di beberapa tempat tercium aroma tidak sedap. Naik ke lantai paling atas, ada sebuah bioskop. Potongan tiket bioskop berceceran dimana-mana.
Tetapi meski kondisi mall gelap dan porak poranda, masih terlihat ada warga mendatangi, tidak tahu apa lagi yang mereka cari. Mereka terlihat mengais barang-barang yang mungkin masih bisa digunakan.
Juru bicara Grand Palu Mall, Teges Prita Soraya menyatakan bisa memaklumi di saat-saat awal usai bencana masyarakat mengambil barang-barang di pusat perbelanjaan tersebut, untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Teges bersyukur karena tidak ada jasad korban yang terjebak di dalam mall.
Menurut Teges, usai penjarahan, Palu Grand Mall sudah dijaga oleh aparat. Memamg, pascagempa berkekuatan 7,4 SR, isu penjarahan merebak di Palu dan berbagai wilayah Sulteng.
Polisi meyatakan, jika warga menjarah bahan makanan saat bantuan belum datang, bisa dimaklumi. Namun masalahnya, penjarahan menyasar barang selain kebutuhan pokok seperti sandal, sepatu, pakaian, bahkan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Aksi penjarahan tersebar di lima lokasi berbeda yakni Mal Tatura, ATM Center di Peubungo, gudang PT Adira Finance, Grand Mall, dan butik Anjungan Nusantara.***/sumber: CNNIndonesia