Senin, 29 April 2024
Follow:
Home
Bertuah Akshara Simphony Meriahkan Cap Go Meh di Mal SKA
Minggu, 17/Februari/2019 - 22:43:28 WIB
 
 
TERKAIT:
   
 
PEKANBARU - Bertuah Akshara Simphony (BAS), berkesempatan tampil pada acara Perayaan Cap Go Meh, yang dihelat Mal SKA Pekanbaru, Minggu (17/2/2019). BAS menampilkan peralatan musik dari barang-barang bekas, seperti periuk, kuali, teflon, gallon air mineral, velg mobil, kunci bekas, gallon cat dan drum plastik.

BAS, bernaung dibawah Indonesia Marching Arts Association (IMAA), adalah kumpulan beberapa orang insan marching band, yaitu para remaja yang duduk disekolah lanjutan dan perguruan tinggi di Pekanbaru, Riau, asuhan Rahma Dul Wahid (Amek) yang sekaligus selaku Chief Operation Officer IMAA.

"Dalam perjalanan kehidupan para remaja, mungkin seringkali penuh dengan riak-riak keluhan dan ungkapan energi ketidak mampuan, memanisfestasikan suatu keputusasaan. Sehingga, tidak jarang menjadikan gelap sebagai sebuah pilihan. Bagi BAS hal ini bukan keluhan dan keputusasaan, tetapi merupakan proses penerimaan terhadap sebuah dinamika. Yang pada akhirnya, membuat para remaja mampu menemukan dirinya sendiri untuk berkreasi. Para remaja memiliki tugas mulia sebagai pembangun peradaban, memiliki spirit yang agung, budaya, potensi dan daya cipta," kata Stede Jalingga selaku Chief Executive Office IMAA.

Menurut Rahma Dul Wahid, BAS menggunakan barang-barang bekas sebagai alat musik untuk menyalurkan kreatifitas dibidang seni. Mendukung gerakan Go Green, mengumpulkan limbah plastik pada car free day yang kemudian dikonversi menjadi uang untuk menunjang kebutuhan properti kreatifitas. Inilah yang sedang dilakukan oleh BAS, langkah kecil dan permulaan. Tapi meyakini, bahwa langkah kecil ini akan menjadi sebuah perjalanan besar.

"Tidak ada jalan pintas dan instan. Yakini bahwa pasti selalu ada sebuah bintang yang lebih terang. Didalam situasi apapun, pasti ada suatu 'jawaban yang benar' dan suatu 'cara terbaik' untuk melakukan sesuatu dengan benar," imbuh IF Setya Putra selaku Chief Governing Borad IMAA.

Sementara Fachri Yasin selaku Chief Supervisory Board IMAA mengatakan, kreatifitas ini memiliki potensi untuk disosialisasikan ke sekolah-sekolah, yaitu menciptakan alat musik dan seni berbiaya sangat murah dengan memanfaatkan barang-barang bekas yang berada disekitar kita.

"Banyak peluang dan rahasia yang terbentang di dunia ini, tinggal masalah mau atau tidak untuk menemukan dan memanfaatkan peluang-peluang dan rahasia-rahasia yang tersembunyi tersebut," kata Fachri Yasin.***/ril.

 
Berita Terbaru >>
Produser Program "Pick Me Trip in Bali" Dideportasi Imigrasi Ngurah Rai
Tak Turun ke Jalan pada May Day 2024, Buruh Riau Gelar Aksi di GOR Pekanbaru
3 Menteri Kabinet Siap Ramaikan Gebyar BBI/BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau
Rapat Kerja APTISI Riau Dorong Peningkatan Kualitas PTS di Riau
Program P2MW Kemendikbudristek Tahun 2024, UMRI Puncaki Proposal Lolos Terbanyak
Jokowi Tegaskan tak ada Tim Transisi untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran
Komisi II DPR: Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol Pekanbaru-Padang
Alek Kurniawan Resmi Sandang Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN
Pemerintah Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online
Bandara SSK II Pekanbaru Catat Kenaikan Penumpang Signifikan Musim Lebaran 2024
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2022 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : redaksi.klikriau@gmail.com