Jumat, 26 April 2024
Follow:
Home
Media Terjebak Ikut Beri Label Teroris Terhadap Islam
Kamis, 07/Maret/2019 - 17:22:21 WIB
 
 
TERKAIT:
   
 
PEKANBARU - Media massa ternyata terjebak dalam wacana barat menggulirkan Islam sebagai agama radikal dan teroris. Sadar atau tidak label teroris terhadap Islam berhasil diciptakan karena abaikan prinsip cover both side (teknik keberimbangan dalam pemberitaan).

Penelusuran soal label teroris terhadap Islam ini berhasil dilakukan oleh Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Riau (Umri), Dr. Aidil Haris, S.Sos., M.Si yang dituangkan dalam riset desertasinya pada sidang terbuka promosi doktor program studi doktoral Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan.

Desertasi dengan judul: Pelabelan Teroris Terhadap Islam di Media Massa ini memaparkan fakta-fakta yang tak disangka. Aidil menyebut, kecenderungan media hanya memiliki satu informan utama saja dalam setiap pemberitaan seputar teroris yaitu pihak kepolisian atau BNPT.

"Idealnya, media harus mengkonfirmasi setiap pemberitaan tersebut secara profesional. Dengan demikian, media akan mampu memfilter setiap pemberitaannya agar tidak terjebak kepada pelabelan teroris terhadap Islam," ungkapnya.

Kajian soal media dan teroris memang menarik untuk ditelisik lebih dalam mengingat beberapa kasus teror juga pernah terjadi di Pekanbaru, Riau.

2016 masyarakat Pekanbaru pernah digegerkan dengan insiden seseorang dengan gerak gerik mencurigakan meletakkan sebuah tas di depan sebuah ruko di jalan Tuanku Tambusai pada malam hari. Tak lama setelah itu perilaku serupa juga terjadi di Jalan A. Yani Pekanbaru persisnya di depan sebuah gereja.

Lalu beberapa hari setelahnya polisi dari Polda Riau menurunkan tim anti teror dan menangkap seseorang di bawah fly over di pertigaan Sudirman-Tuanku Tambusai, karena pakaian yang dikenakan sangat mencurigakan. Semua peristiwa ini bermuara atas insiden terorisme dan pengeboman di Sarinah Jakarta.

Puncaknya, sehari sebelum puasa, pada 2018 lalu. Kantor Polda Riau diserang oleh sekelompok orang hingga menelan korban jiwa. Dan hampir semua media menyoroti aksi terorisme tersebut.

Desertasi ini mengkaji lebih spesifik bagaimana media massa memperoleh informasi soal terorisme dan mempublikasikannya untuk publik. Oleh karena kaidah-kaidah profesionalisme dalam tatanan teknis peliputan terabaikan, pelabelan teroris terhadap Islam melekat, sesuai dengan visi yang dibawa dari Barat.

Saat ini Dr. Aidil Haris, S.Sos., M.Si merupakan satu-satunya pakar pada kajian teroris dan media di Riau.***/Bpc

 
Berita Terbaru >>
Jokowi Tegaskan tak ada Tim Transisi untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran
Komisi II DPR: Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol Pekanbaru-Padang
Alek Kurniawan Resmi Sandang Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN
Pemerintah Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online
Bandara SSK II Pekanbaru Catat Kenaikan Penumpang Signifikan Musim Lebaran 2024
Atasi Kenaikan Debit Air, PLTA Koto Panjang Buka Spillway Gate
Serapan Hanya 20 Persen, Pj Wako Minta OPD Tingkatkan Realisasi Anggaran
Kurir Sabu 23,8 Kg Ditangkap di Medan, Pernah Dipenjara 2 Kali
Diduga Korupsi Bansos Rp 1,7 Miliar Mantan Bupati Bone Bolango Ditahan
Bersinergi dengan Pemkab Pelalawan, Bupati Zukri Terima PJS Award 2024
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2022 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : redaksi.klikriau@gmail.com