Minggu, 05 Mei 2024
Follow:
Home
Hindari Konflik dengan Manusia, BKSDA Agam Pasang Kamera Trap Pantau Harimau
Minggu, 29/Desember/2019 - 12:27:16 WIB
 
 
TERKAIT:
   
 
AGAM - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, Sumatera Barat, memasang tiga unit kamera trap atau kamera penjebak untuk mengidentifikasi harimau Sumatera.

Sebelumnya hewan ini memangsa ternak sapi milik warga Cumateh, Jorong Sungai Jariang, Kecamatan Lubukbasung. Dikhawatirkan juha harimau ini akan berkonflik dengan manusia, karena itu rute jelajahnya dipantau BKSDA.

"Tiga unit camera trap itu kita pasang di tiga lokasi ditemukan jejak kaki atau lokasi pegerakan harimau pada Sabtu (28/12/2019)," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah 1 BKSDA Sumbar Khairi Ramadhan didampingi Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA, Ade Putra di Lubukbasung, Minggu (29/12/2019).

Menurutnya, kamera itu dipasang selama tiga hari ke depan di lokasi tersebut untuk mengidentifikasi keberadaan harimau yang memangsa satu ekor anak sapi milik Wismardi (54). Apabila terpantau, maka BKSDA setempat akan memasang perangkap untuk menangkap harimau tersebut agar bisa dipindahkan ke habitatnya.

BKSDA juga mengingat bahwa di lokasi tempat harimau memangsa ternak sapi tersebut berdekatan dengan permukiman warga dan lokasi juga merupakan areal penggunaan lain (APL).

"Jika ada hasil dari kamera trap ini, baru perangkap kita pasang dan setelah tertangkap akan kita lepas ke habitatnya agar tidak ada korban selanjutnya," katanya.

Sebelumnya petugas BKSDA Agam juga sempat menemukan jejak kaki Harimau Sumatera di lokasi tersebut. Bahkan petugas mendengar suara dari satwa dilindungi Undang-undang No 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya di sekitar areal penggunaan lain tersebut.

"Selama 2019 ini sekitar belasan konflik satwa liar berupa Harimau Sumatera dan beruang di daerah itu," katanya.

Sebelumnya, seekor anak sapi milik Wismardi (54) warga Cumateh, Jorong Sungai Jariang, Kecamatan Lubukbasung, dimangsa harimau pada bagian punggung, Rabu sore (25/12/2019).
Anak sapi dengan usia enam bulan beserta sembilan ekor lainnya digembalakan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Cumateh.

Biasanya pemilik ternak membawa sapi itu ke kandang tidak jauh dari lokasi, namun dengan curah hujan cukup tinggi, pemilik tidak sempat untuk membawa pulang.

Pada Rabu (25/12/2019), pemilik akan memberi rumput sapinya dan melihat anak sapi sudah tidak bergerak. Pemilik mencoba mengobati anak sapi itu, namun tidak tertolong dan mati.

Pemilik melaporkan ke anggota Polres Agam dan anggota Polres Agam dan BKSD turun ke lokasi dan menemukan tanda-tanda satwa berupa jejak kaki yang diduga Harimau Sumatera.***

 
Berita Terbaru >>
Polisi Tunggu Hasil Pemeriksaan Kejiwaan Pelaku Mutilasi Istri
Bamsoet : Tantangan Teknologi bagi Generasi Muda
Rugikan Negara Rp 22,6 Miliar, Mantan Bupati Kuansing Ditahan
Lakukan Pelanggaran Berat, Dua Oknum Polisi di Inhu Dipecat
Lepas Jabatan Ditjen Migas, Tutuka Ariadji Kembali ke ITB
Perempuan Mendominasi DP4 Pilkada 2024
Badan Pusat Statistik : Bawang Merah Mendominasi Inflasi Bulanan
Korlantas Polri Ingatkan Lembaga Negara Soal Pelat Nomor
Hari Buruh, Ancaman Pengangguran, dan Masa Depan Buruh Indonesia
Pekanbaru Siap Gelar Lancang Kuning Carnival 2024
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2022 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : redaksi.klikriau@gmail.com