Polda Riau Selidiki Proyek Pengadaan Pompa Air di Bengkalis
Rabu, 15/Januari/2020 - 12:24:03 WIB
PEKANBARU.Klikriau.com- Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi fokus perhatian bagi jajaran Polda Riau. Namun, belakangan pihak Polda menemukan ada proyek pengadaan pompa air di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkalis yang gagal dikerjakan.
"Gagalnya pengadaan 86 mesin pompa pemadaman air pada tahun 2019 di Kabupaten Bengkalis," kata Kapolda Riau, Irjen Agung Setya Imam Effendi, Rabu (15/1/2020).
Agung menuturkan gagalnya proyek pengadaan dikhawatirkan berdampak terhadap penanggulangan karhutla tahun ini. "Sehingga tahun 2020, BPBD tidak terdukung peralatan yang memadai (untuk penanganan karhutla)," sambung Agung Setya.
Oleh sebab itu, Agung menyampaikan pihaknya sedang menyelidiki penyebab gagalnya proyek tersebut. "Kami sedang selidiki," tegas Agung.
Agung Setya mengatakan karhutla muncul di Kabupaten Bengkalis kemarin, Selasa (14/1). Lahan gambut seluas 0,2 hektare yang ditumbuhi semak belukar dan pohon mahang terbakar.
"Tim gabungan dari Polri, petugas BPBD dan masyarakat melaksanakan pemadaman. Saat ini memasuki tahap pendinginan hari kedua," ucap Agung Setya.
Sebelumnya diberitakan BMKG mendeteksi 14 titik panas (hot spot) indikasi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Provinsi Riau, Jumat. Titik panas itu tersebar di lima kabupaten di Provinsi Riau.
Analis BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Sanya Gautami, mengatakan titik-titik panas dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen tersebar di lima kabupaten di wilayah Riau. Titik-titik panas yang tampak pada citra satelit pada Jumat pukul 06.00 WIB seluruhnya berada di Pulau Tebing Tinggi, pulau gambut di pesisir Riau yang berbatasan dengan Malaysia.
"Titik panas terbanyak terdeteksi di Kabupaten Kepulauan Meranti dengan tujuh titik," kata Sanya yang dikutip dari Antara, Jumat (10/1).(*)
Sumber: detik