PEKANBARU,KLIKRIAU.COM - Sebagai pengolah minyak nabati global terkemuka di Indonesia, Apical Group bersama Asian Agri, gelar halal bihalal dengan para awak media, Kamis (12/5/2022).

Giat halal bihalal yang digelar di Pondok Patin HM Yunus, Pekanbaru ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi dengan Insan pers, sekaligus memberikan pengetahuan mengenai program bersama dua perusahaan yang memberikan dampak positif bagi  masyarakat.

"Seiring pertumbuhan perusahaan, pola  keberlanjutan tetap menjadi jantung dan DNA bisnis kami. Pada kuartal terakhir, kami telah menggulirkan berbagai program untuk meningkatkan mata pencaharian masyarakat melalui kegiatan pemberdayaan dan pembangunan masyarakat," kata Rudy Rismanto selaku Head off Partnerships Asian Agri.

Dikatakannya, salah satu program utama yang digagas antara Kao-Apical-Asian Agri, adalah program SMILE (Smallholder Inclusion for Better Livelihood & Empowerment). 

SMILE merupakan sebuah program inisiatif untuk membantu petani swadaya dalam meningkatkan hasil panen dan memperoleh sertifikasi keberlanjutan. 

"Untuk mendapatkan sertifikasi tersebut menjadi tantangan yang dihadapi para petani swadaya dalam meningkatkan produktivitas mereka dan memenuhi standar keberlanjutan, bersama dengan mitra hilir dan asosiasi petani swadaya," terangnya. 

Disampaikan Rudi, pada tahap 1 Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Inti Indosawit Subur dari Asian Agri dan Asosiasi Putra Tunggal ditandatangani pada Januari 2022 untuk membantu petani swadaya dalam meningkatkan hasil dan mata pencaharian masyarakat.

Dikatakan Rudy, hingga saat ini tercatat sebanyak 239 petani swadaya SMILE Fase 1 di Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara, berpartisipasi dalam audit RSPO Tahap 1 dari 18-21 April 2022.

Petani swadaya yang tersisa di bawah SMILE tahap 1 yang berlokasi di Riau dan Jambi. Dan pada tahun ini semua sudah akan diaudit RSPO-nya.

"Jadi, SMILE tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat, akan tetapi juga membuka jalan menuju sertifikasi RSPO. Hingga akhir 2021, program ini telah memberikan manfaat positif bagi sekitar 600 petani swadaya," ucap Rudy.

Sementara, Hadi Susanto selaku Sustainability Apical Group mengatakan, kemajuan petani swadaya akan terus dipantau, sementara pesiapan akan dilakukan untuk proses sertifikasi RSPO bagi petani swadaya yang telah terdaftar di bawah tahap ke 2.

"Komitmen terbesar kami adalah fokus pada manfaat dan dampak positif bagi para pemangku kepentingan, khususnya petani dan masyarakat sekitar sesuai dengan kami yang terkait erat dengan filosofi bisnis yang berlandaskan 5C's. Semua ini untuk memberikan yang terbaik kepada Masyarakat, Negara, Lingkungan dan Pelanggan kami. Selain itu, untuk mencapai lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG) yang baik sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan PBB (UNSDG) yang diprioritaskan," tambah Hadi Susanto.

Dikatakan Hadir, salah satu upaya untuk  mencapai manfaat positif yang berdampak bagi masyarakat adalah pada saat mengadakan bazar Ramadan di dekat wilayah operasi perusahaan bulan lalu. 

"Sebanyak 45.000 liter minyak goreng dengan harga terjangkau kita berikan kepada masyarakat di seluruh Indonesia. Semua ini untuk membantu masyarakat. Dengan peluncuran kerangka keberlanjutan, Apical 2030 dan Asian Agri 2030 akan menjadi upaya dan tonggak dalam mengambil langkah ] membuka jalan menuju masa depan yang lebih baik. Ini Visi 2030 perusahaan. Dimana akan membantu mendorong perubahan transformatif dan berkelanjutan untuk menciptakan dampak sosial dan lingkungan bisnis yang positif di negeri ini," pungkas Hadi.(sir/rls)