Senin, 02 Oktober 2023
Follow:
Home
Denny : Mafia Hukum dan Oligarki Korup Kalimantan Selatan
Selasa, 07/Juni/2022 - 17:04:21 WIB
  Denny Indrayana
 
TERKAIT:
   
 
JAKARTA(KLIKRIAU) - Kalimantan Selatan (Kalsel) memiliki sumber daya alam yang sangat kaya. Daerah ini terkenal dengan penghasil batubara dan kelapa sawit yang banyak.

Namun, di tengah berlimpahnya kekayaan alam, ternyata Kalsel memiliki banyak kasus hukum yang masih belum terungkap dan masih menjadi misteri di kalangan masyarakat.  

Untuk memecahkan persoalan ini, Prof. Denny Indrayana, putra kelahiran Kalimantan Selatan  tepatnya  di Pulau Laut, Kota Baru, menyatakan dengan tegas jika ada persoalan yang belum terpecahkan di daerah kelahirannya.

Dalam diskusi yang digelar melalui zoom meeting, Senin, 6 Juni 2022 pakar hukum yang juga mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM RI, tahun 2011 hingga 2014 menegaskan jika persoalan di tanah kelahirannya karena ulah oknum aparat yang berpihak kepada oligarki.

Dari  negara bagian Australia, Denny memaparkan bagaimana kayanya alam Kalimantan Selatan, namun berbanding terbalik dengan kondisi masyarakat yang berada di wilayah tersebut, yang masih memiliki standar kehidupan dibawah rata-rata.

Dalam pemaparannya Denny mengatakan jika persoalan yang terjadi di Kalsel seperti penyerobotan tanah yang berakibatkan terjadinya pembunuhan lebih disebabkan oleh lemahnya penanganan aparat hukum. Dirinya dengan berani mengatakan jika ada oknum penegak hukum yang melindungi para oligarki  melakukan tindakan semena-mena, hingga merebut secara paksa hak warga.

“Banyak yang bercokol oknum-oknum penegak hukum  yang melakukan perlindungan terhadap para mafia hukum di daerah itu,” ungkap Denny.

Adanya aparat-aparat yang harusnya menegakkan hukum menjadi orang yang memperjual belikan keadilan dan menjadi mafia hukum.

Bisnis Hostile Acquisition

“Jadi ini praktek mafioso, sebagai mana praktek mafioso ia akan menjangkiti banyak aspek ada di oknum kepolisian, oknum kejaksaan , lembaga peradilan dan ada di oknum advokad bahkan di oknum perguruan tinggi, yang pada saat bersaksi pendapatnya ini tergantung pendapatan,” jelas Denny Indrayana.

Pada level terendah juga mencakup kepada panitra bahkan sampai mencakup profesi premanisme, debkolektor  dan sebagainya. Dimana hukum itu menjadi komoditas. Praktek- praktek hukum berpilin dengan kekuasaan dan politik uang.

“Jadi ada oligarki yang koruktif. Tapi kita juga harus dengan fair mengatakan ada oligarki yang bersifat positif dan menghadirkan dampak yang baik dan membawa kemaslahatan kepada orang banyak,” jelasnya.

Namun oligarki yang korupktif akan menghalalkan segala cara seperti menyerobot lahan warga, mengkalim tanah warga, mengambil izin orang bahkan membunuh. Tidak sedikit pebisnis yang dikriminalisasi.

“Ini modus bisnis orang kemudian direbut  dengan cara megkriminalisasikan lawan bisnisnya itu. Nah ini modus-modus yang tidak fair , dalam bahasa bisnis koorporasi disebut 'Hostile acquisition' merebut hak orang secara paksa dengan cara mengkriminalkan. Mengkriminalkan orang itu menggunakan tangan-tangan penegak hukum. Kenapa bisa begitu? Lagi- lagi ada uang yang dialirkan,” terangnya.  

Diskusi ini pun akhirnya menyerempet  ke persoalan yang dihadapi oleh pengusaha muda Mardani H. Maming.

Profesor Hukum ini mengatakan perlu dilihat secara utuh, detil, menyeluruh dan tidak terpengaruh dengan pemberitaan yang beredar di media.

“Apakah  ini ada semacam indikasi atau semacam kriminalisasi dari pihak PT Jhonlin atau perusahaan milik Haji Isam,  itu tidak cukup karena harus melalui proses pembuktian, ditelisik secara serius didalami,” kata pria yang mengaku sebagai korban kriminalisasi ini.(*)

 
Berita Terbaru >>
PT APP Sinar Mas Group Sambut Kehadiran DPP PJS, Siap Dukung Rakernas I di Jakarta
Ketua DPD RI LaNyalla: Usulan 5 Proposal Kenegaraan DPD RI Desak MPR
Kembangkan Budidaya Perikanan, APP Sinar Mas dan BRIN Lakukan Kerjasama
Pendaftaran Dirut BRK Syariah Masih Sepi Pelamar
Megawati dan Jokowi Bahas Cawapres Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024
Raih Poin Tertinggi, Taekwondo Andalan Kejati Riau Raih Piala Bergilir Kajati Riau Cup 2023
Wakil Ketua KPK Ingatkan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Riau Terkait Korupsi
Kompolnas Mendorong Transparansi dalam Kasus Kematian Brigadir Setyo Herlambang
KPK Memanggil Istri Sekretaris Nonaktif MA Terkait Kasus Dugaan Suap
PPP Meminta Alternatif Cawapres jika Sandiaga Uno tak Dipilih Dampingi Ganjar Pranowo
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2022 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : redaksi.klikriau@gmail.com