Jumat, 04 Oktober 2024
Follow:
Home
Kasus Malaria di Inhil Meningkat, Pemkab Pertimbangkan Status KLB
Selasa, 01/Oktober/2024 - 20:45:10 WIB
  Ilustrasi (net)
 
TERKAIT:
   
 
PEKANBARU (KLIKRIAU.COM) – Kasus malaria di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) terus meningkat hingga mencapai 40 kasus per Selasa (1/10/2024), dengan Desa Kuala Selat di Kecamatan Kateman mencatatkan jumlah tertinggi. Dinas Kesehatan Riau telah mengambil langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan untuk menghentikan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Anopheles ini.

Penanggung Jawab Malaria dari Dinas Kesehatan Riau, Musfardi Rustam, menyampaikan bahwa pihaknya telah memberikan sejumlah rekomendasi kepada masyarakat agar lebih aktif membersihkan lingkungan. 

“Kami sudah mengarahkan agar dilakukan pembersihan lingkungan secara kolektif, terutama genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk,” ujarnya.

Langkah-langkah pencegahan lainnya juga telah diambil, seperti analisis data, sosialisasi mengenai pencegahan dan pengobatan malaria, serta distribusi logistik dengan bantuan dari Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Inhil. Pengobatan massal juga sedang dijalankan untuk menekan angka penyebaran.

“Kami terus meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari Penjabat Bupati, Dinas Kesehatan Kabupaten, hingga Puskesmas dan bidan di lapangan, agar semua siap siaga dalam penanggulangan malaria ini,” jelas Musfardi.

Pemkab Siapkan Penetapan KLB

Sebagai respons atas lonjakan kasus, Pemerintah Kabupaten Inhil akan menggelar rapat pada Rabu (2/10/2024) untuk membahas kemungkinan penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) malaria. Status ini diharapkan dapat mempercepat langkah-langkah penanggulangan wabah yang kian mengkhawatirkan.

Musfardi juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. “Pola hidup bersih dan sehat sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini,” tegasnya. Ia juga menyarankan penggunaan obat anti-nyamuk dan kelambu saat tidur, serta menghindari aktivitas di luar rumah pada malam hari, karena nyamuk Anopheles aktif menggigit pada waktu tersebut.

Selain di Inhil, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) juga mencatat lonjakan kasus malaria, dengan 1.660 kasus hingga akhir September 2024. Kelurahan Panipahan di Kecamatan Pasir Limau Kapas menjadi wilayah dengan kasus terbanyak. Dengan meningkatnya kasus di kedua wilayah ini, diharapkan langkah pencegahan dan pengobatan dapat terus diperkuat agar wabah malaria dapat segera dikendalikan. (mcriau)

 
Berita Terbaru >>
Kampanye Dialogis di KM 65, Irving-Sugianto Prioritaskan Kesejahteraan dan Solusi Lapangan Kerja
Kolaborasi Panitia Jadi Kunci Sukses Seminar Nasional Riau 2024, Robert: Semua Bisa Karena Kita!
Bus AERO Tabrak Truk di Tol Permai, 13 Penumpang Terluka
Pemkot Pekanbaru Optimis Capai Target PAD Rp845 Miliar Tahun Ini
Kolaborasi Indonesia-Jepang Perkuat Kompetensi Mahasiswa dalam Menghadapi Tantangan Pasar Kerja Global
Polres Pelalawan Tangkap Terduga Pelaku Pencabulan Anak di Bawah Umur
Aktris Era 80-an Marissa Haque Tutup Usia
Kasus Malaria di Inhil Meningkat, Pemkab Pertimbangkan Status KLB
Refleksi 79 Tahun Kemerdekaan Indonesia, Riau Dapat Apa?
Kurir Narkoba 28 Kilogram Sabu dan 14.431 Ekstasi Divonis Mati
 


Home

Redaksi | Pedoman Media Siber | Indeks Berita
© 2012-2022 PT Media Klik Riau, All rights reserved.
Comments & suggestions please email : redaksi.klikriau@gmail.com