MENURUNKAN berat badan sering kali bukan sekadar soal niat dan usaha. Meski sudah menjalani diet ketat, rutin berolahraga, dan menjaga pola makan, banyak orang merasa angka di timbangan tak kunjung bergerak turun. Apa sebenarnya penyebabnya?
Berikut ini tujuh faktor utama yang kerap menjadi penghambat dalam perjalanan menuju berat badan ideal:
1. Pengaruh GenetikFaktor genetik memegang peranan penting dalam menentukan berat badan seseorang. Gen dapat memengaruhi kecepatan metabolisme, pengaturan nafsu makan, hingga rasa kenyang. Dalam kasus tertentu, kondisi seperti Prader-Willi syndrome—kelainan genetik langka yang menyebabkan rasa lapar terus-menerus—dapat memicu obesitas ekstrem, seperti dilaporkan oleh Verywell Health.
2. Ras dan Latar Belakang Etnis
Penelitian menunjukkan bahwa ras dan etnis berpengaruh terhadap kecenderungan berat badan. Studi tahun 2017 di Amerika Serikat menemukan tingkat obesitas lebih tinggi pada kelompok kulit hitam dan Latin, dibandingkan dengan keturunan Asia. Para ahli menduga, perbedaan ini berkaitan dengan faktor sosial, ekonomi, dan akses terhadap makanan bergizi.
3. Ketidakseimbangan HormonHormon merupakan pengatur utama dalam sistem metabolisme tubuh. Perubahan hormon, seperti penurunan estrogen pada wanita menopause, sering dikaitkan dengan kenaikan berat badan. Hormon lain seperti kortisol (stres), ghrelin (lapar), dan insulin juga turut memainkan peran. Ketidakseimbangan hormon-hormon ini dapat meningkatkan nafsu makan atau memperlambat pembakaran kalori.
4. Metabolisme yang MelambatSemakin bertambah usia, semakin lambat proses metabolisme tubuh. Hal ini menyebabkan tubuh lebih sulit membakar kalori. Selain faktor usia, metabolisme juga dipengaruhi oleh massa otot, tingkat aktivitas fisik, dan persentase lemak tubuh. Makin rendah massa otot, makin lambat tubuh membakar energi.
5. Gaya Hidup Sehari-hari
Kebiasaan harian sangat menentukan keberhasilan program diet. Kurangnya aktivitas fisik, terlalu sering duduk, konsumsi makanan cepat saji, kurang tidur, hingga stres kronis dapat menjadi penghambat. Bahkan kebiasaan sehat seperti berhenti merokok bisa menyebabkan kenaikan berat badan akibat perubahan metabolisme dan meningkatnya nafsu makan.
6. Kesehatan MentalKesehatan mental tidak bisa diabaikan dalam urusan berat badan. Stres berkepanjangan meningkatkan kadar kortisol, yang mendorong keinginan makan berlebih. Depresi juga kerap membuat seseorang kehilangan motivasi untuk berolahraga dan cenderung memilih makanan tinggi gula sebagai pelarian emosional.
7. Kondisi Medis TertentuBeberapa gangguan kesehatan dapat menyulitkan proses penurunan berat badan. 
Di antaranya:
• Hipotiroidisme, yang memperlambat metabolisme.
• Sindrom Cushing, akibat kelebihan hormon kortisol.
• PCOS, gangguan hormonal pada wanita yang sering menyebabkan resistensi insulin.
• Sleep apnea, gangguan tidur yang sering dikaitkan dengan obesitas.
• Penyakit ginjal dan gagal jantung, yang dapat menyebabkan retensi cairan dan fluktuasi berat badan.
Jika Anda sudah menjalani gaya hidup sehat namun berat badan tetap sulit turun, sebaiknya konsultasikan ke dokter atau ahli gizi. Penanganan yang tepat bisa disesuaikan dengan penyebab di balik stagnasi berat badan Anda.(*)
Sumber : Cnn Indonesia