Enam Manfaat Air Kunyit untuk Kesehatan Tubuh
  Sabtu, 02 Agustus 2025 - 10:15:45 WIB
  
    |  | 
  
    |  | Ilustrasi (ist) |  | 
    
      KLIKRIAU.COM,JAKARTA — Air kunyit semakin populer sebagai minuman sehat yang bisa dikonsumsi setiap pagi. Selain mudah dibuat, minuman ini menawarkan berbagai manfaat kesehatan berkat kandungan kurkumin, senyawa aktif yang bersifat antioksidan dan anti-inflamasi.
Konsumsi air kunyit dalam batas wajar dapat membantu meningkatkan kualitas hidup. Kurkumin dalam kunyit bekerja melawan peradangan, memperkuat kekebalan tubuh, dan bahkan bisa menjaga kesehatan jantung.
Berikut enam manfaat air kunyit yang dirangkum dari berbagai sumber : 
1. Melancarkan PencernaanKunyit diketahui dapat mengurangi gejala kembung dan mempercepat metabolisme. Kunyit membantu pergerakan usus dan memperbaiki sistem pencernaan secara keseluruhan. Studi dalam Journal of Gastrointestinal and Liver Diseases menyebutkan bahwa kombinasi kurkumin dan minyak esensial terbukti meredakan gejala Irritable Bowel Syndrome (IBS).
2. Menjaga Kesehatan JantungKunyit bisa menurunkan kadar kolesterol dan memperkuat lapisan pembuluh darah. Ini penting untuk mencegah risiko penyakit jantung. Penelitian dari Advanced Pharmaceutical Bulletin menunjukkan bahwa kurkumin dapat menurunkan tekanan darah dan meningkatkan antioksidan tubuh.
3. Mencegah AlzheimerKurkumin diketahui dapat memperbaiki kerusakan oksidatif dan peradangan yang menjadi penyebab Alzheimer. “Senyawa ini juga membantu memulihkan BDNF, zat yang penting bagi memori dan pembelajaran, merujuk pada studi dalam Human and Animal Health.
4. Mengurangi PeradanganAir kunyit hangat dapat meredakan nyeri sendi, terutama bagi lansia. Sifat anti-inflamasi kunyit membantu menangani penyakit seperti arthritis.
5. Mencerahkan KulitAntioksidan pada kunyit melindungi kulit dari radikal bebas. Kurkumin juga membantu mengatasi pigmentasi dan memperlambat penuaan.  Hal ini diperkuat dalam studi Indian Journal of Dermatology.
6. Meningkatkan Kekebalan TubuhKurkumin berperan sebagai pelindung tubuh dari virus dan bakteri. Meski begitu, batasi konsumsi harian antara 50 hingga 200 miligram. Konsultasikan dengan dokter sebelum menjadikannya rutinitas harian.
Sumber : CNN Indonesia.com